SULAWESI TENGAH - Empat paket proyek pembangunan di RS Pratama Moutong pada tahun 2018, rata-rata menjadi temuan BPK Provinsi Sulawesi Tengah. Temuan tersebut diketahui melalui hasil audit BPK yang diterbitkan pada tahun 2019.
Empat paket proyek itu adalah pembangunan gedung farmasi, gedung rawat inap kelas II, rumah dinas dokter umum, dan rumah dinas dokter spesialis.
Baca juga: Sejumlah Gedung di RS Pratama Moutong tak Bisa Ditempati
Menurut data, dari masing-masing empat paket, tiga proyek ditemukan mengalami kekurangan volume pekerjaan, dan yang satunya lagi terjadi kemahalan harga satuan sekaligus juga kekurangan volume pekerjaan.
Empat paket proyek itu masing-masing dikerjakan oleh CV Tunas Karya, CV Lima Abadi, CV Jayanti Prima, dan CV Spartan Jaya Perkasa.
CV Tunas Karya mengerjakan pembangunan gedung farmasi, nilai pagu Rp536 juta lebih.
CV Lima Abadi membangun rumah dinas dokter umum dengan pagu Rp280 juta lebih.
CV Jayanti Prima membuat gedung rawat inap kelas II, jumlah anggaran sebesar Rp773 juta lebih.
CV Spartan Jaya Perkasa mendirikan rumah dinas dokter spesialis dengan jumlah anggaran senilai Rp841 juta lebih.
Dari hasil kerajinan tangan CV Tunas Karya, CV Lima Abadi, dan CV Jayanti Prima, ditemukan kekurangan volume pekerjaan. Sedangkan CV Spartan Jaya Perkasa, menurut hasil audit, mengalami kemahalan harga satuan sekaligus kekurangan volume pekerjaan.
Baca juga: Jawaban PPK Soal Gedung di RS Pratama Moutong yang tak Bisa Ditempati
Diwartakan sebelumnya, sejumlah bangunan dari empat paket proyek di RS Pratama Moutong yang dibangun sejak tahun 2018, dan hingga saat ini belum bisa ditempati, ternyata masuk dalam bagian temuan BPK Provinsi Sulawesi Tengah.
Lampiran temuan BPK yang diperoleh media ini menyebutkan, terdapat kekurangan volume pekerjaan pada tiga paket proyek di RS Pratama Moutong, dan satu paket disebut mengalami kemahalan harga satuan.
Baca beritanya: BPK Temukan Kekurangan Volume Pekerjaan pada Proyek di RS Pratama Moutong
Baca juga: Soal Proyek di RS Pratama Moutong, PPK Beri Klarifikasi Palsu
More Stories
PLN Disebut tidak Memiliki Rencana Kerja Benar Terkait Batu Bara
Pemuda Parigi Moutong, Jadilah Bonus Bukan Beban Demografi
Terduga Teroris Ahmad Panjang Tewas Ditembak, Aparat Temukan Bubuk Mesiu