SULAWESI TENGAH - Satuan Gugus Tugas atau Satgas Covid 19 Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memvonis bahwa kebanyakan masyarakat yang meninggal disebabkan virus corona akibat isolasi mandiri.
Hal ini disampaikan Satgas Covid 19 lewat siaran pers yang disebarluaskan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Parigi Moutong pada hari Selasa tanggal 3 Agustus 2021.
“Sekarang yang meninggal Covid bukan hanya yang di rawat di Rumah Sakit saja, tetapi sudah banyak yang melakukan perawatan isolasi mandiri juga meninggal dunia,”Kata Juru Bicara Satgas Covid 19 Parigi Moutong, Irwan di Lolaro Kecamatan Tinombo, sebagaimana dikutip inMagz dari grup WhatsApp Berita Parigi Moutong.
Dibilang Irwan, terkait banyaknya masyarakat meninggal disebabkan Covid 19 yang akibat isolasi mandiri, maka sangat perlu keterlibatan pihak Puskesmas dalam pemulasaran jenazah.
“Kalau tidak dirawat di Rumah Sakit atau hanya isolasi mandiri maka harus menjadi tanggung jawab Puskesmas di kecamatan atau desa,”Jelas Irwan.
Menurut Irwan, tim ahli mengatakan jika sekiranya terjadi kematian disebabkan isolasi mandiri karena Covid 19, maka yang melakukan pemulasaran jenazah adalah pihak Puskesmas.
“Sudah kami sampaikan bahwa yang menggali kubur bisa dari masyarakat, dan pemulsaran jenazah harus orang orang sudah terlatih dari Puskesmas,” katanya sesuai rilis tertanggal 3 Agustus 2021.
Diketahui, dalam rilis tersebut, meski Satgas menyebut bahwa kematian kebanyakan akibat isolasi mandiri, namun pihak Satgas tidak melansir angka perbandingan terkait kematian pasien Covid 19, baik yang meregang nyawa di rumah sakit maupun gara-gara isolasi mandiri.*
Sumber data: Dinas Kominfo | Style Editing: Redaksi inMagz
More Stories
PLN Disebut tidak Memiliki Rencana Kerja Benar Terkait Batu Bara
Pemuda Parigi Moutong, Jadilah Bonus Bukan Beban Demografi
Terduga Teroris Ahmad Panjang Tewas Ditembak, Aparat Temukan Bubuk Mesiu