KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) semakin serius menggarap potensi wisata minat khusus di Indonesia. Seperti mempromosikan wisata petualangan yang menguras tenaga, menjelajahi hutan Kalimantan.
Salah satu upaya yang tengah dilakukan Kemenparekraf saat ini adalah menyiapkan kawasan Sangkulirang di Kalimantan Timur sebagai destinasi wisata petualangan. Program jelajah hutan Kalimantan bertajuk Sangkulirang Road to Adventure Travel itu akan digelar mulai 18-24 November 2020.
Setidaknya ada 5 titik spot wisata minat khusus yang akan dieksplorasi pada kegiatan kali ini. Antara lain Taman Nasional Kutai, Sungai Bengalon, Situs Tewet, Situs Karim, dan Situs Lubang Tengkorak. Okezone pun bakal turut menjelajahi hutan Kalimantan.
Tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang mengingat rute untuk menuju spot-spot wisata tersebut dihiasi medan-medan yang sangat menantang. Nah, bagi Okezoners yang sekiranya tertarik untuk menjajal wisata petualangan di kawasan Sankulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, berikut beberapa persiapan yang wajib Anda ketahui.
Siapkan perlengkapan
Mengingat Anda akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengeskplorasi kawasan ini, pastikan Anda membawa perlengkapan dan kebutuhan yang memadai. Mulai dari obat-obatan, logistik, pakaian ganti, sleeping bag, matras, lotion anti nyamuk, tenda, jaket dan celana berbahan parasut atau anti air, serta peralatan-peralatan pendukung lainnya seperti head lamp, senter, sunblock, dan kacamata polarized.
Seluruh peralatan ini sangat diperlukan karena di kawasan Sangkulirang belum tersedia akomodasi yang memadai. Wisatawan yang berkunjung mau tidak mau harus menginap di Camp Peneliti Tepian Tewet, atau membuka tenda pribadi.
Untuk mempermudah Anda membawa perlengkapan tersebut, sebaiknya gunakan ransel berukuran 60-75 liter. Aturlah perlengkapan dengan tata letak yang sesuai kemampuan tubuh atau kebutuhan Anda.
Kenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat
Kawasan Sangkulirang dan Taman Nasional Kutai sering disebut-sebut dengan paru-paru dunia karena didominasi oleh hutan tropis yang sangat luas, hingga mencapai 198.629 hektare. Dalam arti lain, Anda akan menyisiri sungai dan menembus hutan belantara.
Maka dari itu, sebaiknya kenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Pemilihan sepatu juga menjadi sangat penting untuk memastikan perjalanan Anda nyaman dan lancar.
Sangat direkomendasikan menggunakan trekking boot di atas mata kaki guna mencegah cedera-cedera yang tidak diinginkan. Jangan lupa siapkan sandal gunung ketika hendak menyisiri sungai, agar sepatu tetap dalam keadaan kering. Bila perlu bawa pula kaus kaki cadangan.
Mengingat saat ini Indonesia telah memasuki musim penghujan, bawalah jas hujan untuk melindungi tubuh dan bawa baraang Anda dari air hujan.
Perlindungan malaria
Seperti diketahui, malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium. Mengutip alodokter, penyakit ini berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi berat, bahkan kematian.
Di Indonesia, malaria merupakan penyakit endemis, terutama di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bepergian ke daearah tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria.
Beberapa obat yang direkomendasikan antara lain Atovaquone/proguanil, Doksisiklin, Meflokuin, Klorokuin, dan Primakuin. Perlu diingat pula obat pencegah malaria perlu dikonsumsi sesuai dosis dan jangka waktu yang telah ditentukan oleh dokter.
Konsultasi dokter
Wisata petualangan di kawasan Sangkulirang menguras tenaga mengingat medannya yang sangat menantang. Maka dari itu, wisata ini tidak direkomendasikan bagi mereka yg memiliki sindrom ketakutan atas ketinggian dan kegelapan, memiliki luka terbuka, permasalahan gigi, infeksi mata. Serta tidak direkomendasikan bagi mereka yg memiliki permasalahan/kelainan jantung dan permasalahan angkle (cehville). Wisatawan juga dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum keberangkatan.
More Stories
Pisang Santigi, Oleh-Oleh dari Tanjakan Curam dan Berliku
Agrowisata Buah di Desa Beringin Jaya
VES Community: Dari Bersedekah Hingga Main di Tepian Danau Poso