SULAWESI TENGAH- Keseriusan Pemerintah Kabupaten Donggala, untuk menangani dan mengelola wilayah kota tua Donggala sebagai bagian pelestarian heritage direspon berbagai pihak. Terutama para pemerhati kota, sejarawan, tokoh masyarakat maupun kalangan pegiat budaya sangat berharap dilakukan realisasi program pengelolaan mulai tahun 2021 mendatang.
Harapan tersebut terlihat dalam seminar akhir “Kajian pengembangan dan perencanaan kawasan perkotaan Donggala berbasis heritage dan kearifan lokal,” pekan lalu di Kantor Bappeda Kabupaten Donggala. sejumlah perwakilan OPD di lingkup Pemkab Donggala menyampaikan saran dan pandangan untuk mengelola ibu kota Donggala sebagai pusat kebudayaan dan wisata sesuai potensi yang dimiliki.
Hasil kajian yang dilakukan tim diketuai Muhammad Nadjib dari Fakultas Teknik Universitas Tadulako kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Donggala telah disampaikan ke publik. Harapannya untuk menerima masukan, saran, penyempurnaan dan kritikan tentang berbagai langkah yang akan dimabil. Bahkan dalam pengumpulan data dan pengkajian dilakukan delapan kali pertemuan dengan stakeholder dalam bentuk FGD (Focus Group Discusion).
“Hasil kajian kami tentang kota tua Donggala memiliki sejarah cukup panjang dan memiliki kekayaan budaya dalam bentuk arsitektur maupun budaya tak benda yang menarik tetap dipertahankan,”
kata Muhammad Nadjib.
Karena itu pula Kepala Balitbangda Kabupaten Donggala, Ardin Thayeb mengatakan optimis dari hasil kajian ini pihaknya akan menyerahkan pada pemerintah Kabupaten Donggala, terutama bagi OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya. Muhammad Nadjib dalam pemaparannya menawarkan sebuah draf konsep untuk pengembangan kota Donggala sebagai ibu kota kabupaten dan sekaligus sebuah kota yang maju. Ada tiga pokok inti dipaparkan, pertama tentang potensi dari sudut kepentingan ekonomi yang perlu dikembangkan secara bertahap melalui perencanaan percepatan dan revitalisasi kawasan kota sebagai pengembangan ekonomi. Kedua, masalah kondisi fisik spasial dan fungsi perkotaannya mengalami perubahan pertumbuhan sebagai kawasan strategi kabupaten memunculkan beberapa permasalahan pembangunannya. Ketiga, perlu dilakukan analisis menyeluruh yang konmprehensif rasionalistik untuk mewujudkan Kota Donggala.
Dalam seminar tersebut, Wakil Bupati Donggala, Moh Yasin optimis dari hasil kajian nantinya akan jadi acuan untuk menanganan kota Donggala yang lebih baik.
“Ibu kota ini ibarat sebuah gerbang untuk melihat ke dalam dan melihat keluar. Kalau gerbangnya bagus makan pandangan orang akan memandang yang lain pun pasti bagus, sehingga Donggala sebagai gerbang ke depan harus dimaksimalkan pengelolaannya dari aspek heritage,” kata Yasin.***
More Stories
Pernyataan ‘Palsu’ Kepala Dinkes Soal Uang Pungut Rapid Antigen
Fadli: Dinkes Diduga Berbisnis Memanfaatkan Rakyat, Soal Rapid Berbayar
Soal Rapid Berbayar, Wardi: Ada Indikasi Korupsi