Sejak beberapa pemilu terakhir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) konsisten memanfaatkan beragam bentuk teknologi informasi guna mendukung kerja-kerja kepemiluan.
Sebut saja Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas data pemilih, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk mempermudah dan mempercepat rekapitulasi proses penghitungan hasil pemilu, Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) untuk mempermudah proses pendaftaran partai politik, Sistem Informasi Pencalonan (Silon) untuk mengefektifkan proses pencalonan, dan Sistem Informasi Logistik (Silog) untuk memastikan proses produksi distribusi logistik pemilu tepat ukuran, jumlah dan waktu.
Masih ada beberapa sistem informasi milik KPU lainnya yang tujuannya tidak lain untuk memudahkan, mengefektifkan hingga membuka secara menyeluruh proses kepemiluan agar dapat diawasi oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy’ari saat hadir sebagai narasumber Seminar Pelatihan Cyber Security untuk Santri Pesantren se-Indonesia, “Mewujudkan Kedaulatan Cyber Indonesia”, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Lembaga Persahabatan Organisasi Islam (LPOI), di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Selain tujuan tersebut, hadirnya sistem informasi yang dimiliki oleh KPU adalah bentuk promosi dan cinta produk dalam negeri. Sistem informasi milik KPU memang dikembangkan oleh anak-anak muda Tanah Air yang ingin turut serta berkontribusi bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. “Walau kami sering dikunjungi oleh banyak pihak untuk mempromosikan produk sistem informasinya, tapi kami yakin, hasil karya anak-anak dalam negeri andal,” tutur Hasyim.
Hasyim pun berharap semua pihak Bersama-sama menjaga beragam sistem informasi milik KPU ini. Koordinasi dan konsolidasi lintas kementerian/lembaga pun dilakukan untuk memastikan sistem informasi berjalan baik dan tanpa adanya gangguan.
Hadir sebagai narasumber lain pada diskusi ini, Kepala Badan Litbang SDM
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hary Budiarto serta Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri Brigjen Pol Umar Effendi. (humas kpu dianR/foto: dianR/ed diR)