SULAWESI TENGAH - Kepala Dinas Kesehatan, Sulawesi Tengah, I Komang Adi Sujendra mengatakan, ada beberapa faktor realisasi capaian pelaksanaan vaksinasi di Parigi Moutong sangat rendah, di antaranya faktor jumlah penduduk sangat besar dan letak geografis wilayah setempat.
“Untuk Parigi Moutong, kenapa baru sekian persen karena sebaran penduduk sangat luas, letak wilayah yang panjang dan jumlah penduduk sangat besar. Tidak masalah sebenarnya, karena kami memaklumi itu,” jelas I Komang Adi saat dihubungi, Sabtu 11 September 2021.
Baca juga: Obin dan Gembala Kambing
Dia mengatakan, soal pelaksanaan vaksinasi memang target sasaran telah ditetapkan pemerintah pusat. Dan setiap daerah berbeda-beda, tergantung besarnya kepadatan penduduk dalam sebuah wilayah.
Sama halnya di Sulawesi Tengah sasaran vaksinasinya pun berbeda-beda antar kabupaten/kota, termasuk Parigi Moutong yang diketahui merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penduduk sangat besar.
Dia memastikan, Parigi Moutong akan menghadapi tantangan cukup berat karena memiliki wilayah dengan bentangangan sangat panjang, mulai dari Moutong hingga Sausu.
Baca juga: Haji Bolot Dalam Kesaksian Depan Hakim
Bahkan, sebaran penduduk dalam satu kecamatan atau desa pun berbeda-beda, misalnya antara Sausu dan Torue.
Sehingga, kecepatan capaian vaksinasi tidak semudah wilayah yang sebaran penduduknya berkumpul secara merata seperti di Kota Palu.
“Kalau Kota Palu itu kenapa capaiannya lebih tinggi, karena penduduknya kumpul, dan kalau buat pos vaksinasi juga gampang,” kata dia.
Kemudian, jumlah capaian vaksinasi juga tergantung dari tenaga vaksinator dan ketersediaan vaksin.
Terkait ketersediaan vaksin, memang sebelumnya sempat terganggu untuk pendistribusian dari pemerintah pusat.
Apalagi, perlu diketahui vaksinasi bukan hanya dilakukan dinas terkait saja, namun juga dilakukan secara bersama antara pemerintah, TNI dan Polri, bahkan kedepan akan tetap seperti itu.
“Tapi sudah mulai lancar sekitar bulan Agustus kemarin, dan mulai didistribusikan ke seluruh wilayah. Namun hasilnya untuk mencapai 40 persen dan seterusnya tidak semudah itu,” ujarnya.
Pendistribusian dari pemerintah pusat disebutnya, pun sudah ditentukan per daerah masing-masing, bukan lagi diatur atau ditentukan pemerintah provinsi.
Namun, jika vaksin di kabupaten dapat segera dihabiskan, tidak menutup kemungkinan akan diberikan penambahan.
Dia menyarankan, disamping persoalan ketersediaan vaksin, tenaga vaksinator pun dioptimalkan dengan memanfaatkan relawan seperti di Kota Palu. Bahkan, harus terus meningkatkan kerjasama dengan TNI serta Polri.
Selanjutnya meningkatkan sasaran vaksinasi pada usia remaja atau anak sekolah, apalagi proses pembelajaran tatap muka akan dimulai.
Sasaran itu, dapat dijangkau saat berada disatuan pendidikan atau mengunjungi rumah-rumah peserta didik, sehingga dapat mencapai target perharinya.
“Vaksinasi ini dicanangkan pada Januari, dan baru dimulai pada bulan Februari 2021. Sasarannya kemarin baru tenaga kesehatan, berjalanan kurang lebih dua bulan. Lalu disusul lagi pelayanan publik, memakan waktu juga. Jadi untuk capaian lainnya terlihat kecil,” pungkasnya.***
Artikel dan foto terlah tayang di Gemasulawesi
Baca juga: Kemarahan Presiden Iraq Kepada Wartawan
More Stories
Aspal Jalur II Parigi Rusak, Bina Marga: Akan Diperbaiki Tahun ini
2021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut
Dialog Diskominfo Terkait Peran KI dalam Mewujudkan KIP di Sulawesi Tengah