SULAWESI TENGAH - Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Parigi Moutong, Rislan, merasa disudutkan terkait berita yang menilai Dinas Kominfo telah menyebar kabar meresahkan.
“Kalau mau menyudutkan Kominfo bukan begitu caranya. Menyerang sepihak,” kata Rislan melalui percakapan WhatsApp dengan inMagz pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Rislan beranggapan bahwa rilis yang telah disebar Dinas Kominfo tidak ada yang keliru, dan redaksi berdasarkan keterangan juru bicara Satgas Covid 19.
“Iya tapi kalian memyorot seolah olah keterangan Rilis kami diberita meresahkan, padahal itu perlu di informasikan, kan kami sebutkan sesuai pernyataanx jubir bahwa bukan hanya yang di Rumah Sakit tetapi sudah banyak yang isoman meninggal, kalau kami bilang lebih banyak isoman meninggal ketimbang di rumah sakit ah bahkan melebihi itu salah, kan tdk begitu kami blg. Kata “Banyak” itu kan bisa 7 bisa 8 dan seterusx,” kata Rislan sebagaimana dikutip dari percakapan WhatsApp.
Disinggung terkait judul dan lead rilis Dinas yang menyebut banyak kematian karena positif Covid dari isolasi mandiri, Rislan menjawab bahwa tiada yang keliru dalam rilis tersebut.
“Iya itu keteranganx dibawah sama disampaikan Jubir. Apa salah?? Bukan di karang karang roa,” jawab Rislan.
NEWS
*Satgas Covid Parimo Sebut Banyak Kematian Karena Positif Covid Dari Isolasi Mandiri*
*PARIGI MOUTONG*- Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyebutkan, saat ini di Parimo yang banyak mengalami kematian atau meninggal dunia akibat positif Covid adalah yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Sekarang yang meninggal Covid bukan hanya yang di rawat di Rumah Sakit saja, tetapi sudah banyak yang melakukan perawatan isolasi mandiri juga meninggal dunia,”Kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid Parimo Irwan SKM MKes di Lolaro baru baru ini.
Irwan menambahkan, terkait banyaknya meninggal Positif Covid isolasi mandiri, maka sangat perlu keterlibatan Puskesmas dalam pemulsaran jenazah.
“Kalau tidak di rawat di Rumah Sakit atau hanya isolasi mandiri maka harus menjadi tanggung jawab Puskesmas di Kecamatan atau Desa,”Jelas Irwan.
Lanjut Irwan, hal itu juga disampaikan kepadanya oleh tim ahli dr Mansur. Kata Irwan tim ahli mengatakan jika sekiranya terjadi kematian disebabkan isolasi mandiri karena Covid, maka yang melakukan pemulsaran jenazah adalah pihak Puskesmas.
“Sudah kami sampaikan bahwa yang menggali kubur bisa dari masyarakat dan pemulsaran jenazah harus orang orang sudah terlatih dari Puskesmas,”Ujar Irwan. Selasa (3/8/2).
*DISKOMINFO PARIMO*
Meski begitu, ketika disinggung apa yang menjadi alasan Dinas Kominfo tidak mengikutsertakan angka perbandingan tentang kematian dalam rilis tersebut, Rislan tidak menjawab. Lewat chatting WhatsApp itu Rislan hanya berkata, “Siap.”
Diketahui bahwa rilis yang diterbitkan Dinas Kominfo pada tanggal 3 Agustus 2021, sempat menimbulkan keresahan terhadap sejumlah masyarakat.
Berita terkait: Satgas Covid 19 Memvonis: Kebanyakan Meninggal Akibat Isolasi Mandiri
Bahkan rilis tersebut menimbulkan opini yang bikin gelisah warga, sebab dalam rilis tidak melansir angka. Dan judul serta lead rilis itu mengandung makna tentang kebanyakan warga meninggal akibat Covid 19 disaat melaksanakan isolasi mandiri.
Seorang warga dari Kecamatan Parigi Tengah meminta Dinas Kominfo agar melansir data menyangkut siaran pers yang sudah disebar pada tanggal 3 Agustus 2021. Tujuannya supaya tidak menimbulkan pendapat lain, apalagi kesimpulan yang berbuntut meresahkan. Baca beritanya berjudul “Soal Covid 19, Dinas Kominfo Dinilai Sebar Informasi Meresahkan“.
Andi Sadam, Muh Aksa
More Stories
Aspal Jalur II Parigi Rusak, Bina Marga: Akan Diperbaiki Tahun ini
2021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut
Dialog Diskominfo Terkait Peran KI dalam Mewujudkan KIP di Sulawesi Tengah