Sektor Pertambangan Topang Ekonomi Kawasan Timur Indonesia

TIMUR INDONESIA - Perekonomian Indonesia di kawasan timur dinilai memiliki daya tahan selama pandemi Covid-19. Ketahanan perekonomian di kawasan tersebut ditopang potensi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah dari industri pertambangan.

“Perekonomian di kawasan timur mampu bertahan didukung oleh kinerja ekspor yang bernilai tambah,” tulis Bank Indonesia dalam Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2020 yang diluncurkan pada Rabu, 27 Januari 2021.

Kawasan Timur Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam yang kaya akan barang-barang tambang, seperti nikel dan tembaga. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas tambangnya menjadi barang manufaktur yang bernilai tambah.

Sebagai contoh, nikel telah berhasil diolah menjadi produk industri logam dasar, terutama besi baja. Selain itu, peningkatan nilai tambah ekspor juga dilakukan dengan penanaman modal asing yang menjadi bagian dari rantai pasokan global (global value chain).

Reformasi struktural yang dilakukan telah membantu komoditas ekspor dari kawasan ini tetap berdaya saing. Hal ini sesuai dengan kebutuhan negara penanam modal.

Keterkaitan komoditas ekspor dengan rantai produksi global dan strategi penanaman modal juga menyebabkan hasil ekspor memiliki kepastian permintaan dari negara asal investor. Sehingga berdampak pada kesinambungan investasi dalam jangka panjang.*

Sumber: Merdeka.com

Red inMagz

banner 970x250