INMAGZ.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah siap memberikan bantuan benih kepada petani yang terdampak banjir di kecamatan Balinggi dan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Langkah ini diambil guna memulihkan kondisi pascabencana dan mendukung sektor pertanian yang merupakan sentra penghasil beras di daerah tersebut.
“Dampak bencana dapat mempengaruhi produksi gabah, sehingga kami siap melakukan intervensi, karena dua kecamatan tersebut merupakan sentra penghasil beras,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nelson Metubun, di Palu, pada Kamis (15/6/2023).
Nelson menjelaskan bahwa intervensi akan dilakukan dari sisi pertanaman. Normalisasi areal persawahan yang terdampak lumpur dan potongan kayu yang terseret banjir akan ditangani oleh instansi teknis lainnya. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk memastikan jumlah sawah yang terdampak banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, luas kebun dan sawah yang terdampak bencana mencapai sekitar 386 hektare di Balinggi dan Torue.
“Hitungan teknisnya, 1 hektare sawah butuh 25 kilogram benih. Saat ini kami berkoordinasi dengan instansi teknis setempat untuk menghitung jumlah sawah terdampak, sehingga intervensi dapat dilakukan dengan tepat,” ujar Nelson, yang juga merupakan mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Parigi Moutong.
Nelson menjelaskan bahwa pemulihan pascabencana hidrometeorologi di kabupaten tersebut merupakan tanggung jawab pihaknya, terutama dalam sektor pertanian. Parigi Moutong merupakan salah satu daerah sentra pangan dengan luas lahan sekitar 32.600 hektare, yang merupakan sekitar 23,27 persen dari total luas lahan di provinsi tersebut sebesar 140.100 hektare.
Kabupaten Parigi Moutong juga menggencarkan program indeks pertanaman 400 (IP400) dengan luas lahan sekitar 5.500 hektare, dan Kecamatan Balinggi menjadi lokus program IP400 tersebut.
“Posisi Parigi Moutong dan sejumlah daerah lainnya sebagai sentra pangan sangat strategis,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memperpanjang masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan, setelah masa tanggap darurat sebelumnya yang dimulai pada 30 Mei hingga 12 Juni telah berakhir.
Perpanjangan masa tanggap darurat akan difokuskan pada kegiatan normalisasi sungai, perbaikan tanggul irigasi, serta pemulihan fasilitas umum dan lahan pertanian yang terdampak.