INMAGZ.id - Banjir yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah menyebabkan dampak yang signifikan bagi penduduk setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah merilis data riil mengenai jumlah warga yang terdampak, yang mencapai 1.701 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 6.797 jiwa. Data tersebut merupakan hasil asesmen ulang yang dilakukan oleh BPBD beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong, Amiruddin, menyatakan bahwa data yang telah disajikan tersebut sudah final dan tidak akan mengalami perubahan.
Jumlah awal warga terdampak sebelumnya tercatat sebanyak 3.555 jiwa atau sekitar 1.082 KK. Namun, setelah dilakukan asesmen ulang, jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 6.797 jiwa.
Menurut Amiruddin, kaji cepat yang dilakukan pada awal bencana pada tanggal 30 Mei lalu menunjukkan bahwa sekitar 14 desa di kecamatan Balinggi dan Torue terdampak banjir.
Namun, setelah dilakukan asesmen kembali, terungkap bahwa ada 11 desa yang terdampak, dengan dua korban jiwa, 84 rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, dan lima unit rumah rusak berat. Selain itu, 41 jiwa juga mengungsi akibat banjir. Di kecamatan Torue, tercatat total ada 199 KK atau sekitar 798 jiwa yang terdampak.
Selain rumah-rumah yang terdampak, banjir juga menyebabkan kerusakan pada areal perkebunan dan persawahan seluas 386 hektare, termasuk 278 hektare tambak.
Beberapa fasilitas umum dan sosial juga terdampak, antara lain tiga unit sekolah dasar dan tiga unit sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), serta tiga pura dan satu gereja.
Amiruddin juga menjelaskan bahwa terdapat kerusakan pada infrastruktur tanggul sepanjang 816 meter di Kecamatan Torue. Untuk penanganan banjir ini, pihak BPBD Parigi Moutong bekerja sama dengan BPBD Sulteng dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III) dalam melakukan normalisasi sungai.
Selama masa tanggap darurat, BPBD dan instansi teknis terkait fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar para korban bencana. Hal ini meliputi penyaluran logistik berupa makanan siap saji dan peralatan lainnya.
Masa tanggap darurat di Kabupaten Parigi Moutong berlangsung sejak 30 Mei hingga 12 Juni 2023.*