INMAGZ.id - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah terus berupaya memperkuat pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Langkah-langkah pencegahan tersebut di antaranya adalah dengan memasifkan penelusuran potensi penularan di tingkat kecamatan dan desa oleh petugas peternakan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran, mengatakan bahwa pencegahan ini harus menjadi perhatian serius.
Menurut data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, sekitar 2.600 ekor hewan ternak sapi telah dilakukan pengobatan secara klinis dan dirawat secara insentif, serta 2.995 ekor telah divaksin.
Baca juga Tim II Safari Ramadhan Berakhir di Kabupaten Banggai Laut
Namun, upaya pencegahan PMK ini harus ditingkatkan, karena penularannya sangat cepat sehingga membutuhkan penanganan ekstra.
Parigi Moutong juga telah menerima jatah 10 ribu dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat, dan percepatan pencegahan dan penanggulangan harus digenjot agar target pencapaian vaksinasi dapat tepat terwujud. Giat vaksinasi serentak sudah diluncurkan sejak Februari lalu.
Baca juga Pemerintah Jalankan Kebijakan Aksi Perubahan Iklim Melalui Mekanisme Pasar
Tim satuan tugas (Satgas) khusus PMK diminta untuk melaporkan secara periodik hasil penelusuran ternak terpapar maupun ternak baru yang akan divaksinasi, agar data yang dihasilkan benar-benar akurat.
Dalam menghadapi momen lebaran Idul Fitri nanti, kesehatan hewan ternak harus menjadi prioritas karena permintaan pasar terhadap daging merah meningkat.
Sekretaris Daerah Pemkab Parigi Moutong juga menambahkan bahwa penanganan kasus PMK tidak bisa hanya dilakukan oleh instansi teknis saja, tetapi membutuhkan keterlibatan lintas sektor, mulai dari Pemda, Pemerintah Kecamatan, desa, pemangku kepentingan, hingga peternak.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga harus memiliki data jumlah populasi sapi di daerah, sehingga intervensi pengendalian dapat dilakukan dengan lebih mudah.*
Akses artikel INMAGZ ID melalui Google News
1 komentar