INMAGZ.id - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah mengidentifikasi sebanyak 7.000 anak putus sekolah di daerah tersebut. Data ini ditemukan melalui penelusuran yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak Disdikbud akan melakukan intervensi melalui program-program yang tersedia.
Plt Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Sunarti Masang, mengatakan bahwa sisanya telah meninggal dunia, pindah domisili, bahkan 25 ribu masih terdata sementara sekolah, dan selebihnya sudah usia lanjut.
Baca juga Penyusunan Daftar Pemilih Parigi Moutong Dilanjutkan Setelah Tahap Coklit
Pihaknya akan berupaya untuk mengintervensi anak-anak yang benar-benar valid dan berusia sekolah agar dapat kembali bersekolah dan menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.
Namun, Disdikbud tidak dapat mengintervensi data anak usia lanjut, dan hanya mencari data yang valid.
Ia menambahkan bahwa Disdikbud terus berupaya untuk menghapus kemiskinan ekstrem lewat pendidikan dan menekankan bahwa intervensi program pemerintah harus benar-benar tepat sasaran.
Hasil seminar tersebut merekomendasikan pengesahan penetapan data hasil verifikasi anak putus sekolah sebanyak tujuh ribu anak.
Disdikbud dan OPD lainnya akan melakukan intervensi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Semoga dengan intervensi program yang tepat, anak-anak putus sekolah di Kabupaten Parigi Moutong dapat kembali melanjutkan pendidikan mereka.*
Akses artikel INMAGZ ID melalui Google News
2 komentar