Program JKN Jadi Andalan Keluarga Elsya ketika Sakit

INMAGZ.id - Elsya Martawijawa (16) bersyukur karena Program JKN telah menyelamatkan ayahnya. Warga asal Nagari Guguak, Kabupaten Padang Pariaman ini sangat berlega hati karena semua biaya rumah sakit ditanggung oleh Program JKN. Beberapa waktu lalu, ayahnya harus dilarikan ke rumah sakit karena matanya terkena serpihan paku.

“Saat itu, dokter menyarankan agar ayah saya segera dioperasi pasca-kejadian itu. Selain khawatir dengan operasi yang akan dijalankan, kami juga khwatir dengan biaya yang akan dikeluarkan,” kata Elsya kepada Jamkesnews, Senin (02/01).

Setelah mengetahui bahwa kartu BPJS Kesehatan ayah Elsya bisa digunakan untuk menjamin biaya pengobatan, akhirnya ayah Elsya pun segera dibawa ke RSI Ibnu Sina Padang Panjang untuk mendapatkan tindakan operasi. Selama proses pengobatan, Elsya mengaku puas dan senang dengan pelayanan yang diberikan petugas rumah sakit kepada ayahnya.

Elsya dan keluarga terdaftar menjadi peserta JKN sejak dua tahun yang lalu pada segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 atau lebih dikenal dengan peserta yang membayar iuran secara mandiri setiap bulannya. Sebagai peserta mandiri kelas 3 yang rutin membayar iuran setiap bulannya, Elsya mengaku senang dengan pelayanan yang ia dapatkan.

“Beruntungnya kami rasanya, para petugas yang ada di RSI Ibnu Sina Padang Panjang sangat ramah dan profesional. Kami juga tidak diperlakukan berbeda seperti halnya pasien umum yang bayar dengan uang sendiri. Kami pun nyaman dengan ruangan tempat perawatan ayah. Alhamdulillah,” tuturnya.

Selain itu, Elsya juga pernah menggunakan kartu JKN untuk berobat di FKTP terdaftarnya. Ia sempat demam akhir-akhir ini, lalu Elsya pun berobat ke Puskesmas Kayu Tanam.

Selama berobat di sana ia juga tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan dari petugas Puskesmas. Tak hentinya Elsya merasa bersyukur telah terdaftar menjadi peserta JKN. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sekeluarga menjadi peserta JKN sebagai proteksi finansial ketika jatuh sakit.

“Karena kurangnya informasi, kami tidak mendaftar menjadi peserta JKN. Hingga suatu hari saya melihat fenomena banyak orang yang menggadaikan atau menjual harta bendanya untuk berobat lantaran mahalnya biaya pengobatan. Saya takut hal itu bisa saja menimpa kami, akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk menjadi peserta JKN sebagai langkah antisipasi dini. Saya berharap agar BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN, selalu sukses dan lebih banyak lagi membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ucapnya.*

Red inMagz

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *