6 Museum Bersejarah di Bandung Selain Konferensi Asia Afrika

SETIAP tempat punya sejarah, begitu juga dengan Bandung. Kota Kembang yang menyimpan segudang kisah tentang perjuangan para pahlawan dalam menjaga keutuhan negara Indonesia. Tak heran jika Bandung memiliki banyak museum bersejarah tersebar di seluruh penjuru kota, salah satu yang terkenal adalah Museum Konferensi Asia Afrika (KAA).

Dikenal juga dengan nama Gedung Merdeka, Museum KAA diresmikan tahun 1980. Museum ini adalah memorabilia dari momentum Konferensi Asia Afrika yang digelar pada 18-14 April 1955 di Bandung. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja -Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang menjabat ketika itu- mencetuskan ide pembangunan Museum KAA. Sebagai memorabilia, karena itu setiap tanggal 18 April ditetapkan sebagai Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika.

Nah, berkaitan dengan museum, Bandung memiliki sejumlah museum lainnya yang seru untuk dikunjungi. Jika kamu ingin berwisata ria sambil mengedukasi diri, datanglah ke museum di Bandung berikut ini!

MUSEUM KOTA BANDUNG

Terletak di Jalan Aceh No. 47, Babakan Ciamis, Kota Bandung, tepatnya di seberang Gedung Bandung Planning Gallery, berdirilah museum bersejarah ini sejak tahun 2018. Di sini, kamu bisa melihat bangunan peninggalan kolonial yang pada zaman dahulu dioperasikan sebagai kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung. Menariknya, terdapat dua area utama yang menjadi ciri khas Museum Kota Bandung, yaitu di depan dan belakang. Pada bagian depan, sejumlah berkas sejarah dari masa lampau tersusun rapi. Sedangkan, di bagian belakang diisi dengan beragam dokumentasi pendukung yang tersaji secara digital dan audio visual.

MUSEUM BARLI

Nama museum diambil dari seorang pelukis legendaris asal Bandung yaitu Barli Sasmita. Museum ini sebagai wujud dedikasi terhadap karya-karyanya sedari awal jatuh cinta pada dunia seni rupa hingga tutup usia. Didirikan tahun 1990 dan diresmikan pada Oktober 1992, Museum Barli memperlihatkan lukisan-lukisan penuh makna dengan multi-genre seperti realisme, impresionisme, dan ekspresionisme. Ingin melihat langsung hasil goresan kuas sang legend, datanglah ke Jalan Prof. Dr. Sutami No. 91, Sukarasa, Bandung.

MUSEUM MANDALA WANGSIT SILIWANGI

Sisa-sisa peninggalan para pahlawan nasional dari Bandung pada masa penjajahan masih tersimpan rapi di dalam Museum Mandala Wangsit Siliwangi, seperti senjata tradisional Sunda, koleksi uang lawas, serta peralatan dan kendaraan yang digunakan saat berperang. Jika penasaran seperti apa gambaran para romusha yang diperlakukan secara paksa dan kasar oleh Jepang, terdapat ruang galeri lukisan yang menggambarkan kisah pada masa itu. Museum Mandala Wangsit juga menyajikan informasi tentang sejarah peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946.

MUSEUM SRI BADUGA

Sri Baduga Maharaja adalah gelar kehormatan Raja Pajajaran yang lebih dikenal dengan Prabu Siliwangi. Namanya tertulis dalam Prasasti Batutulis dan diabadikan sebagai nama salah satu museum di Bandung, Museum Sri Baduga. Dibangun sejak tahun 1974, isi museum mencapai lebih dari 5.000 koleksi terdiri dari koleksi geologi, histori, etnografi, arkeologi, biologi, numismatik, filologi, seni rupa, dan masih banyak lagi. Dari luar, bangunan museum terlihat lebih modern setelah direnovasi beberapa kali. Namun, bentuk aslinya tetap dipertahankan.

MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Berlibur ke Bandung kurang lengkap tanpa berkunjung ke Museum Geologi. Sama seperti museum lain, di sini juga memiliki berbagai macam koleksi, tapi tentu saja berkaitan dengan bumi. Mulai dari sistem tata surya, tatanan tektonik regional, fosil manusia purba, jenis-jenis batuan, dan lainnya. Membawa serta anak-anak berwisata sejarah ke Museum Geologi Bandung pasti sangat menyenangkan. Bukan hanya memperluas wawasan, tapi juga menanamkan kecintaan terhadap bumi dan seluruh alam semesta. Lokasi museum berada di Jalan Diponegoro Nomor 57, Cihaurgeulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

MUSEUM WOLFF SCHOEMAKER (PREANGER)

Berlokasi tidak jauh dari Museum Konferensi Asia Afrika, ada satu lagi museum bersejarah di Bandung yang wajib dikunjungi, yaitu Museum Wolff Schoemaker atau disebut Museum Hotel Preanger. Diresmikan pada tanggal 25 November 2013, museum bergaya art-deco ini didedikasikan atas karya-karya fenomenal seorang arsitektur ternama pada masa kolonial, Wolff Schoemaker. Sejarah awal bangunan Grand Hotel Preanger sedari tahun 1897 hingga masa sekarang pun dapat kamu telusuri. Museum ini buka setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB, tanpa dikenakan biaya masuk alias gratis untuk semua pengunjung.

Itulah daftar museum bersejarah di Bandung yang menarik untuk dikunjungi, terutama saat libur akhir pekan. Jadi, sekarang sudah tahu ya, ternyata Bandung punya banyak bangunan museum dengan ciri khasnya masing-masing, tidak hanya Museum Konferensi Asia Afrika saja. Nah, kalau SobiPegi berencana traveling atau mudik ke Bandung, manfaatkan diskon s.d. 70% untuk pesan berbagai pilihan hotel, tiket pesawat, tiket kereta, dan tiket bus dari Pegipegi di Festival Hilir Mudik. Jangan sampai kelewatan, ya. Download Pegipegi sekarang juga!*

sumber: pegipegi.com

Red inMagz

banner 970x250