SULAWESI TENGAH - Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu telah mengungkap siapa saja sosok yang menurutnya layak menjadi bakal calon atau Bacalon kepala daerah pada Pilkada 2024 mendatang versi dia.
Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di salah satu kafe di Kota Parigi, Samsurizal menyebut lima sosok yang katanya masuk kriteria berdasarkan penilaiannya.
Kesimpulan Samsurizal ini berdasarkan penilaiannya selama menjabat bupati Parigi Moutong selama dua periode.
“Tidak ada calon untuk saya sebenarnya. Cuma saya melihat orang-orang yang selama kerja dengan saya, itu saja yang saya lihat,” ucap Samsurizal, Selasa, 12 April 2022.
Lima nama yang Samsurizal bilang semuanya berlatar belakang birokrasi. Alasan sehingga dia mendukung lima sosok birokrasi itu lantaran sudah teruji, dan masing-masing dari mereka sudah diketahui kekurangan serta kelebihan.
Lima nama yang disebut Samsurizal adalah Badrun Nggai, Arman Maulana, Ardi Kadir, Zulfinasran, dan Fit Dewana.
Menyinggung Arman Maulana misalnya, Samsurizal bilang kalau sosok Arman dinilai jujur, tapi memiliki kelemahan dalam ketegasan.
“Arman Maulana itu orangnya jujur, tapi, saya menilai dia ada lemahnya. Dia takut dalam mengambil langkah,” kata Samsurizal.
Walau punya kelemahan, tapi kejujuran sosok Arman Maulana sehingga Samsurizal mau memunculkan namanya.
“Yang sangat-sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin adalah kejujuran,” kata Samsurizal.
Sekadar diketahui kalau Arman Maulana saat ini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong. Nama Arman Maulana kini ikut ‘terseret’ dalam diskusi-diskusi politik terkait Bacalon pemimpin Parigi Moutong kedepan.
Terhadap sosok Ardi Kadir, Samsurizal berkata bahwa Ardi Kadir merupakan salah satu yang dinilai bagus.
“Salah satu yang saya nilai bagus juga yaitu pak Ardi (Ardi Kadir, red). Tapi saya tidak bilang harus dia yang saya pilih. Ardi Kadir orangnya pekerja dan juga jujur. Saya pernah coba,” katanya.
Tidak kalah menarik dengan Ardi Kadir, Zulfinasran juga sosok pekerja menurut Samsurizal.
Terhadap figur Badrun Nggai, kata Samsurizal, ada pertimbangan terhadap usia. Namun bukan merupakan persoalan bila memungkinkan. “Kalau soal kerja dan tanggungjawabnya bagus sekali. Buktinya selama saya sakit beliau menjalankan pemerintahan sesuai target. Bahkan ada yang melebihi target,” jelasnya.
Parigi Moutong bisa meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, dibilang Samsurizal, tak luput dari kerja keras seorang Badrun Nggai.
Fit Dewana yang kini menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menurut Samsurizal juga sudah teruji. Dia menyebut bahwa sosok seorang Fit Dewana dinilai cukup memiliki prestasi dan layak jadi pemimpin daerah.
“Fit juga saya dukung sebab kinerjanya sudah teruji saat menjabat Camat Moutong beberapa waktu lalu,” ungkap Samsurizal dalam wawancara singkat sekitar jam 8 malam Waktu Indonesia Tengah di Parigi.
Intinya menurut Samsurizal, Badrun Nggai dan Ardi Kadir, Zulfinasran, Arman Maulana hingga Fit Dewana merupakan sosok-sosok yang sudah teruji dalam kepemimpinan.
Diketahui, Badrun Nggai adalah mantan ASN yang juga pernah menjabat Sekretaris Daerah. Sama halnya dengan Ardi Kadir yang pernah menjabat sekretaris daerah setempat. Sedangkan Zulfinasran saat ini sedang menduduki bangku sekretaris daerah.
“Mereka semua bagus. Dan saya andalkan,” katanya.
Ditanya terkait dukungannya terhadap Bacalon dari kalangan politisi, Samsurizal ogah menjawab gamblang. Dia cuma bilang kalau dia hanya mendukung orang yang pernah bekerjasama dengannya.
“Yang saya dukung tentunya orang yang pernah kerja sama dengan saya,” tegasnya.
Bila nantinya salah satu dari lima nama yang disebutkan Samsurizal maju dalam pesta demokrasi, Samsurizal mengembalikan pilihan itu ke masyarakat. “Soal pilihan kita kembalikan ke masyarakat,” ujar dia.
Penulis: Andi Sadam