JAKARTA- Kenaikan harga minyak goreng dikabarkan mulai meresah emak-emak. Keresahan ibu-ibu rumah tangga terhadap naiknya harga minyak goreng ini diungkap anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina.
Menurut Nevi Zuairina, komoditas tersebut merupakan kebutuhan harian menyiapkan makanan di dapur. Sebab itu kenaikan tersebut dinilai meresahkan emak-emak.

“Kenaikan harga minyak goreng ini sudah mulai sangat meresahkan. Meski Kementerian Perdagangan mengatakan harga komoditas minyak goreng stabil untuk memenuhi bahan kebutuhan pokok, tapi kenyataannya, ibu-ibu rumah tangga ini sangat menjerit,’ kata Nevi Zuairina, Senin, 8 Oktober 2021.
Bahkan Nevi Zuairina mempersilahkan pihak Kementerian Perdagangan untuk turun lapangan demi membuktikan. “Akan banyak ditemui harga minyak goreng sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Nevi Zuairina, sebagaimana dilansir situs resmi DPR RI.
Legislator Dapil Sumatera Barat II itu mengatakan, harga minyak goreng naik 6-11 persen sepanjang bulan Oktober 2021 lalu, akibat dari kenaikan harga CPO sebesar 44,03 persen (Harga Oktober 2021 dibanding Oktober 2020).
Nevi Zuairina bilang, mesti ada gerakan cepat untuk menghentikan semakin lajunya kenaikan CPO ini.
“Saya minta, Kemendag segera merealisasikan rencananya untuk mengeluarkan surat yang meminta seluruh produsen minyak goreng tetap menjaga pasokan dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan minyak goreng melalui penyediaan minyak goreng kemasan sederhana di pasar ritel dan pasar tradisional yang dijual sesuai HET,” Nevi Zuairina .
Politisi PKS itu berharap, pemerintah melakukan tindakan cepat supaya segera menghentikan ekspor CPO atau ekspor minyak sawit mentah. Dia juga mendesak agar pemerintah segera melakukan koordinasi dengan pengusaha minyak goreng agar ada dorongan produsen yang memiliki lini industri kelapa sawit terintegrasi dari hulu ke hilir. Katanya supaya menyediakan CPO dengan harga khusus untuk diproduksi jadi minyak goreng demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Saya sebagai ibu rumah tangga juga merasakan bagaimana jeritan masyarakat, dimana para ibu yang bersentuhan langsung dengan dapur,” ujarnya.
Untuk itu, Nevi Zuairina menyarankan, agar harga minyak goreng segera stabil, pemerintah secara cepat menghentikan ekspor CPO untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sekaligus menahan kenaikan harga minyak goreng.
“Di sisi lain, penghentian sementara ekspor CPO harus dioptimalkan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ungkap Nevi Zuairina.*
Style Editing: Redaksi inMagz ID
More Stories
Pemerintah Terapkan Level PPKM Berdasarkan Capaian Vaksinasi
Presiden Jokowi Dorong Pertamina dan PLN Siapkan Transisi Energi
Wakil Ketua Perpadi: Beras Cukup Sampai Akhir Tahun