Hallo Broeder inside

inMagz.id

Inside Magz menyadari bahwa sebuah karya tulis akan lebih indah dipandang mata bila tersaji dalam kemasan desain yang segar. Tampilan yang ‘enak’ serta nyaman di mata, akan mengantar dan mewarnai pandangan pembaca mulai dari awal hingga akhir setiap paragraf.

November 2021
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930 

Berlangganan via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 285 pelanggan lain

07/12/2021

Inside Magz

Nyaman di Mata - Asik Dibaca

Nevi Zuairina, Anggota Komisi VI DPR RI. (F. Oji/nvl/dpr.go.id)

Kenaikan Harga Minyak Goreng Meresahkan Emak-emak

Iklan Sosialisasi Dishub Parimo 2

JAKARTA- Kenaikan harga minyak goreng dikabarkan mulai meresah emak-emak. Keresahan ibu-ibu rumah tangga terhadap naiknya harga minyak goreng ini diungkap anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina.

Menurut Nevi Zuairina, komoditas tersebut merupakan kebutuhan harian menyiapkan makanan di dapur. Sebab itu kenaikan tersebut dinilai meresahkan emak-emak.

Iklan GISA Dukcapil Parimo

“Kenaikan harga minyak goreng ini sudah mulai sangat meresahkan. Meski Kementerian Perdagangan mengatakan harga komoditas minyak goreng stabil untuk memenuhi bahan kebutuhan pokok, tapi kenyataannya, ibu-ibu rumah tangga ini sangat menjerit,’ kata Nevi Zuairina, Senin, 8 Oktober 2021.

Bahkan Nevi Zuairina mempersilahkan pihak Kementerian Perdagangan untuk turun lapangan demi membuktikan. “Akan banyak ditemui harga minyak goreng sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Nevi Zuairina, sebagaimana dilansir situs resmi DPR RI.

Legislator Dapil Sumatera Barat II itu mengatakan, harga minyak goreng naik 6-11 persen sepanjang bulan Oktober 2021 lalu, akibat dari kenaikan harga CPO sebesar 44,03 persen (Harga Oktober 2021 dibanding Oktober 2020).

Nevi Zuairina bilang, mesti ada gerakan cepat untuk menghentikan semakin lajunya kenaikan CPO ini.

“Saya minta, Kemendag segera merealisasikan rencananya untuk mengeluarkan surat yang meminta seluruh produsen minyak goreng tetap menjaga pasokan dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan minyak goreng melalui penyediaan minyak goreng kemasan sederhana di pasar ritel dan pasar tradisional yang dijual sesuai HET,” Nevi Zuairina .

Politisi PKS itu berharap, pemerintah melakukan tindakan cepat supaya segera menghentikan ekspor CPO atau ekspor minyak sawit mentah. Dia juga mendesak agar pemerintah segera melakukan koordinasi dengan pengusaha minyak goreng  agar ada dorongan produsen yang memiliki lini industri kelapa sawit terintegrasi dari hulu ke hilir. Katanya supaya menyediakan CPO dengan harga khusus untuk diproduksi jadi minyak goreng demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya sebagai ibu rumah tangga juga merasakan bagaimana jeritan masyarakat, dimana para ibu yang bersentuhan langsung dengan dapur,” ujarnya.

Untuk itu, Nevi Zuairina menyarankan, agar harga minyak goreng segera stabil, pemerintah secara cepat menghentikan ekspor CPO untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sekaligus menahan kenaikan harga minyak goreng.

“Di sisi lain, penghentian sementara ekspor CPO harus dioptimalkan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ungkap Nevi Zuairina.*

Keterangan artikel: [ KLIK SINI ]

Style Editing: Redaksi inMagz ID