Hallo Broeder inside

inMagz.id

Inside Magz menyadari bahwa sebuah karya tulis akan lebih indah dipandang mata bila tersaji dalam kemasan desain yang segar. Tampilan yang ‘enak’ serta nyaman di mata, akan mengantar dan mewarnai pandangan pembaca mulai dari awal hingga akhir setiap paragraf.

Berlangganan via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 285 pelanggan lain

07/12/2021

Inside Magz

Nyaman di Mata - Asik Dibaca

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Foto: Dok/Man

Pemerintah Harus Genjot Potensi Parekraf Tegal

Iklan Sosialisasi Dishub Parimo 2

JAKARTA - Pemerintah pusat dan daerah didesak terus menggenjot potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kota Tegal, Jawa Tengah. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai event budaya bisa kembali dibangkitkan setelah pandemi sempat menutup semua potensi. Kini, Tegal sudah 0 persen positif Covid-19.

Dalam keterangan persnya, Sabtu (23/10/2021), Fikri menyerukan agar pusat dan daerah membangun sinergitas dalam menggenjot potensi yang sangat besar di sektor parekraf. Fikri menyampaikan hal ini saat membuka diskusi bertajuk “Pengembangan Atraksi dan Even Budaya Sebagai Media Promosi Daerah” di Kota Tegal.

Fikri menambahkan, potensi pariwisata RI secara nasional sudah mencapai 21 miliar dollar AS, dan saat ini bergabung dengan ekonomi kreatif yang potensinya mencapai 23 miliar dollar AS.  “Sehingga, saat keduanya menjadi satu urusan, yakni pariwisata dan ekonomi kreatif, potensinya mencapai 41 miliar dollar AS, bahkan kontribusi terhadap PDB secara nasional melampaui sektor andalan negara, seperti CPO dan migas,” urai Fikri.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, pada level daerah, kolaborasi berbagai elemen dalam model pentahelix, yang melibatkan akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, dan media perlu diterapkan untuk mencapai  tujuan tersebut.  “Karena kita tidak bisa berjalan sendirian, semua elemen tersebut berperan penting dalam peningkatan sektor parekraf di Tegal,” ucapnya.

Diskusi yang digelar atas inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Baparekraf RI ini menampilkan narasumber dari berbagai unsur, antara lain Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf RI, Alexander Reyaan, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Porapar Kota Tegal, Maman Suherman, dan Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, Yono Daryono.

Alexander Reyaan memaparkan, tiga strategi pemulihan sektor parekraf pasca dihantam badai pandemi Covid-19. Pertama, adaptasi dengan sosialisasi sertifikasi pariwisata berupa CHSE (clealiness, health, safety, environment). Kedua, inovasi dalam pengembangan produk wisata dan penyelenggara kegiatan. Ketiga, kolaborasi bersama stakeholder.

Alex meminta pemerintah daerah serius memperhatikan aspek promosi untuk mengangkat potensi budaya di Kota Tegal. “Promosi yang paling efektif, salah satunya melalui work of mouth (dari mulut ke mulut) dan karenana membutuhkan tingkat kepuasan yang baik dari penikmat atau konsumen,” kata dia.

Sementara Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, Yono Daryono menyinggung tentang belum efektifnya unsur kesenian dan budaya daerah mengambil peran dalam kegiatan untuk mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.  “Bagaimana seharusnya UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan membantu pelaku seni budaya dalam mengakses pendanaan dan bantuan dari pemerintah,” katanya.*

dpr.go.id/mh/sf