SULAWESI TENGAH - Pembangunan Rumah Jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sampai sekarang terpantau belum kelar. Padahal, Proyek Rujab Dinkes tersebut sudah menelan biaya senilai hampir 1 miliar rupiah.
Data diperoleh redaksi Inside Magz, total uang yang dipetik dari APBD untuk pembangunan hunian pejabat Dinkes sebanyak Rp840 juta. Jumlah tersebut terbagi dalam dua tahap pekerjaan.
Pembangunan tahap pertama memakan biaya Rp490 juta lebih, dan tahap kedua Rp350 juta. Tahap pertama dibangun pada tahun 2018, dan tahap dua dianggarkan di tahun 2021.
“Pada tahap pertama, nama tender pada paket tersebut adalah rehabilitasi Rujab Dinkes. Sedangkan di tahap selanjutnya disebut bangun baru tahap II,” ungkap sumber yang identitasnya dirahasiakan.
Data yang diperoleh redaksi Inside Magz dari narasumber itu dikuatkan dengan arsip pelelangan pada situs LPSE Parigi Moutong.
Pantauan Inside Magz, Senin 19 Juli 2021, pada bagian belakang bangunan Rujab Dinkes hanya terdapat pondasi yang baru terpasang ringsloof, tanpa ada susunan batu bata sebagai dinding. Bahkan, pondasi samping belum dilakukan plesteran sama sekali.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, Elen Laudia Nelwan, belum mengetahui progres pembangunan Proyek Rujab Dinkes tersebut.
“Saya belum tau pasti apakah pembangunan Rujab itu selesai atau tidak. Kalau lihat tampak depan sepertinya sudah selesai,” kata Elen yang dihubungi melalui saluran telepon, Senin, 19 Juli 2021.
Sebagai Kepala Dinkes saat ini, Elen menyebut kalau dirinya belum pernah meninjau Rujab yang terletak di Jalan Trans Sulawesi Kelurahan Kampal, Kecapatan Parigi itu.
“Saya belum tau sudah selesai atau belum, dan apakah dibangun baru atau rehab. Tapi kalau liat tampak depan sepertinya bangun baru,” katanya.
Elen menyarankan untuk mengklarifikasi urusan Proyek Rujab Dinkes Parigi Moutong ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Rijab Dinkes di Parigi Dinilai Mubazir
Awal Bulan Juli 2021, Kepala Dinkes Parigi Moutong, Elen Claudia Nelwan angkat bicara soal Rujab Dinkes setempat.
Rujab Dinkes tersebut terkesan mubazir karena sejak selesai direhab belum juga ditempati sesuai peruntukannya.
Alasan sehingga belum ditempati, menurut Elen, karena fasilitas berupa mobiler dan penunjang lainnya belum tersedia.
“Anggarannya bertahap, jadi belum semuanya selesai termasuk mobiler,” ujar Elen di ruang kerjanya, Kamis, 01 Juli 2021, sebagaimana dilansir Locusnews.com.
Menurut Elen, saat ini ia berencana mengalihfungsikan bangunan itu untuk dijadikan kantor sementara, karena beberapa bagian gedung lama Dinkes akan direhab.
“Tahun ini sebagian gedung kantor akan direhab, maka Rujab Dinkes itu mau saya jadikan kantor,” katanya.
Kata Elen lagi, kalau gedung tua kantor Dinkes dibongkar maka secara otomatis pelayanan tidak akan efektif, sehingga ia beriniasiatif sebagian Sub bagian akan melakukan pelayanan di Rujab tersebut.*
More Stories
Pemerintah Terapkan Level PPKM Berdasarkan Capaian Vaksinasi
Presiden Jokowi Dorong Pertamina dan PLN Siapkan Transisi Energi
Wakil Ketua Perpadi: Beras Cukup Sampai Akhir Tahun