Perawat RSUD Anuntaloko Parigi Diberhentikan Sementara Terkait Kesalahan Transfusi Darah

INMAGZ.id – Sejumlah perawat di ruang Agatis RSUD Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diberhentikan sementara oleh pihak manajemen rumah sakit. Langkah ini diambil setelah terjadi kesalahan transfusi darah pada pasien lanjut usia bernama Masdiana.

Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar bilang bahwa pemberhentian sementara ini dilakukan selama proses identifikasi kesalahan berlangsung.

“Perawat di ruangan Agatis, tempat pasien Masdiana menjalani rawat inap, kami berhentikan sementara selama proses identifikasi kesalahan transfusi darah ini berjalan,” ungkap dr Revy Tilaar di Parigi, Rabu, 24 Juli 2024.

Baca juga: Dugaan Kesalahan Transfusi Darah di RSUD Anuntaloko Parigi: Pasien Lansia Terima Golongan Darah yang Salah

Selain itu, beberapa perawat lainnya yang dianggap tidak teliti dalam memeriksa nama pasien juga menerima surat teguran sebagai sanksi atas kesalahan tersebut.

Kesalahan transfusi darah ini disebabkan oleh penempatan barcode golongan darah pasien yang keliru.

“Barcode golongan darah milik pasien ditempatkan di lokasi yang berbeda, sehingga menyebabkan kesalahan dalam transfusi darah,” terang dr Revy.

Meski demikian, kondisi pasien Masdiana kini mulai membaik setelah mendapatkan penanganan yang cepat. Warna urinenya telah kembali normal, menunjukkan pemulihan yang positif.

Baca juga: Ombudsman Sulawesi Tengah Desak RSUD Anuntaloko Parigi Bertanggung Jawab atas Kesalahan Transfusi Darah

“Kami tinggal menunggu hasil laboratorium untuk memastikan kondisi pasien,” tambah dr Revy.

Di sisi lain, keluarga pasien, Muhammad Ikbal, menyatakan bahwa pihak RSUD Anuntaloko Parigi telah mengundangnya untuk membicarakan bentuk pertanggungjawaban atas insiden tersebut.

RSUD Anuntaloko Parigi berjanji akan memberikan penanganan khusus untuk ibunya guna mengantisipasi dampak dari kesalahan transfusi darah.

“Tapi saya minta sama pihak rumah sakit, jangan hanya sampai di situ. Harus ada jaminan setelah mamaku pulang. Karena, kami khawatir terjadi apa-apa di rumah,” ujar Ikbal saat ditemui di RSUD Anuntaloko Parigi pada hari yang sama.

Baca juga: RSUD Anuntaloko Parigi Akui Salah Transfusi Darah ke Pasien Lansia

Ia menekankan bahwa pihak rumah sakit harus benar-benar memprioritaskan penanganan terhadap ibunya dan berupaya meminimalisir kejadian serupa di masa depan.

Ikbal juga mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah meminta keluarganya untuk menandatangani surat kesepakatan, namun ia belum memberikan persetujuan karena masih perlu berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya.

“Kami diminta untuk menandatangani surat kesepakatan, saya belum mengiyakan. Karena, harus dibicarakan dulu dengan keluarga yang lain,” ucapnya.

Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi RSUD Anuntaloko Parigi dan diharapkan dapat menjadi pelajaran untuk meningkatkan standar pelayanan medis demi keselamatan pasien.