INMAGZ.id – Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto meminta dr Revy Tilaar agar mengundurkan diri dari jabatan Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah.
Ini disampaikan Sayutin kepada sejumlah media usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD pada Selasa, 6 Agustus 2024, menyangkut kasus kesalahan transfusi darah di RSUD Anuntaloko.
“Intinya tanggungjawab penuh ada pada direktur rumah sakit. Kalau tidak sanggup ya mundur,” ucap Sayutin.
Sayutin bilang, kesalahan transfusi darah yang terjadi di RSUD Anuntaloko dianggapnya sebagai malpraktek. Dan kesalahan yang telah dilakukan pihak rumah sakit merupakan tanggung jawab penuh direktur rumah sakit.
“Dalam prosesnya tidak serta merta langsung menyalahkan perawat, kepala ruangan dan lainnya. Direktur rumah sakit memiliki tanggung jawab moral sebagai pimpinan tertinggi,” ujar Sayutin, sembari menyebut bahwa managemen RSUD Anuntaloko Parigi tidak profesional.
Diketahui bahwa RSUD Anuntaloko Parigi telah melakukan kesalahan transfusi darah terhadap pasian lanjut usia bernama Masdiana. Pasien tersebut diketahui memiliki golongan darah O, namun pihak rumah sakit mentransfusi darah B. Baca beritanya berjudul: Dugaan Kesalahan Transfusi Darah di RSUD Anuntaloko Parigi: Pasien Lansia Terima Golongan Darah yang Salah.
Kasalah transfusi darah ini sudah diakui oleh pihak rumah sakit. Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar, menyatakan bahwa kesalahan terjadi akibat penempatan barcode golongan darah pasien yang tidak sesuai.
“Kesalahan terjadi di ruang rawat inap. Barcode golongan darah pasien, penempatannya beda. Itu yang menyebabkan salah transfusi darah,” ungkap dr Revy Tilaar di Parigi, Rabu, 24 Juli 2024. Baca beritanya berjudul: RSUD Anuntaloko Parigi Akui Salah Transfusi Darah ke Pasien Lansia.
Dampak dari salah transfusi darah itu, kini managemen rumah sakit memberhentikan sementara sejumlah petugas yang terlibat.
Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar bilang bahwa pemberhentian sementara dilakukan selama proses identifikasi kesalahan berlangsung.
“Perawat di ruangan Agatis, tempat pasien Masdiana menjalani rawat inap, kami berhentikan sementara selama proses identifikasi kesalahan transfusi darah ini berjalan,” ungkap dr Revy Tilaar.
Selain itu, beberapa perawat lainnya yang dianggap tidak teliti dalam memeriksa nama pasien juga menerima surat teguran sebagai sanksi atas kesalahan tersebut. Baca beritanya berjudul: Perawat RSUD Anuntaloko Parigi Diberhentikan Sementara Terkait Kesalahan Transfusi Darah.
Kasus salah transfer darah ini juga sudah mendapat perhatian dari Ombudsman Sulawesi Tengah.
Ombudsmanmendesak RSUD Anuntaloko Parigi Bertanggung Jawab atas Kesalahan Transfusi Darah.
Ketua Ombudsman Perwakilan Sulawesi Tengah, Moh Iqbal Andi Magga, menegaskan bahwa pihak rumah sakit harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif dari kejadian ini.
“Pihak rumah sakit harus bertanggung jawab, dengan mengantisipasi efek dari kesalahan transfusi darah ini,” ujar Iqbal. Baca beritanya berjudul: Ombudsman Sulawesi Tengah Desak RSUD Anuntaloko Parigi Bertanggung Jawab atas Kesalahan Transfusi Darah.
Pada Selasa, 6 Agustus 2024, DPRD telah menggelar RDP, tapi rapat tersebut harus ditunda lantaran tidak dihadiri Direktur RSUD Anuntaloko Parigi.
RDP yang seharusnya membahas berbagai masalah di RSUD Anuntaloko Parigi itu, hanya berjalan singkat dan kemudian ditunda karena ketidakhadiran Direktur Revi Tilaar. Baca beritanya berjudul: RDP Kasus Kesalahan Transfusi Darah di RSUD Anuntaloko Parigi Ditunda.