Hallo Broeder inside

inMagz.id

Inside Magz menyadari bahwa sebuah karya tulis akan lebih indah dipandang mata bila tersaji dalam kemasan desain yang segar. Tampilan yang ‘enak’ serta nyaman di mata, akan mengantar dan mewarnai pandangan pembaca mulai dari awal hingga akhir setiap paragraf.

Februari 2021
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728

Berlangganan via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 285 pelanggan lain

04/12/2021

Inside Magz

Nyaman di Mata - Asik Dibaca

foto diambil dari bpip.go.id

GP Ansor Dapuk Sebagai Agen Ukhuwah Islamiah dan Penjaga Nilai Pancasila

PANGKAL PINANG - Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara “Bersaudara dari dan Demi Indonesia”. Acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GPAnsor) itu dihadiri oleh Menteri Agama, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo, Dan beberapa tokoh lainnya.

 Acara ini dibuka oleh Masmuni sebagai pimpinan Wilayah Bangka Belitung. Masmuni menjelaskan tentang Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Islamiah yang harus dijaga oleh seluruh masyarakat Indonesia.

 “Ukhuwah wathaniyah yakni saudara dalam arti sebangsa tidak walaupun seagama atau satu suku. Harus tetap menjalin persaudaraan dan persatuan,” jelasnya.

 Kapolda Bangka Belitung Anang Syarif Hidayat dalam kesempatan ini menyatakan GP Ansor harus mempertahankan dan mempertahankan visinya untuk kesatuan NKRI.

 “Sangat berharap GP Ansor mempertahankan visi misi dalam menjaga keutuhan persaudaraan bangsa ini. Mari bersama sama menjaga keutuhan bangsa ini, “tegas Anang.

 Anang menambahkan bahwa masalah yang kerap terjadi di Indonesia adalah radikalisme dan isu yang terkait SARA.

 Masalah yang kerap terjadi di Indonesia adalah radikalisme. Banyak cara dan kedok yang digunakan baik budaya dan agama. Saya yakin GP Ansor tidak ada yang berafiliasi tergabung dalam hal ini, “jelasnya.

 Dalam pertemuan ini, Anang juga berharap agar dalam penyelenggaraan acara serta dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan guna memotong rantai penyebaran virus corona.

 Menteri Agama sekaligus ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa komitmen GP Ansor terhadap NKRI dan Pancasila tidak perlu dipertanyakan lagi.

 “Terkait Ukhuwah Islamiah tidak hanya terhubung persaudaraan semua umat Muslim, tetapi ukhuwah Islamiah juga merupakan persaudaraan yang dapat menunjukkan nilai-nilai keislaman yang baik,” ujar Yakut.

 Yakut menambahkan bahwa Indonesia sudah sesuai dengan syariah, karena juga didirikan oleh pemimpin dan alim Ulama organisasi organisasi islam jadi mustahil memenuhi nilai keislaman.

 “Agama harus menjadi inspirasi bagi kehidupan karena agama memiliki nilai-nilai, dan menghormati segala tindakan, termasuk usaha menjaga agama tidak boleh bertentangan dengan kemaslahatan semua orang,” tegas Yakut.

 Hal senada disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo bahwa pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

 Benny menambahkan bahwa jika sila pertama dibatinkan maka nilai kemanusiaan itu akan selalu berlaku.

  “Jika sila pertama dibatinkan oleh semua orang termasuk pejabat dan pemangku kepentingan tidak akan ada lagi korupsi dan masalah lainnya karena takut kepada Tuhan. Bahkan ujaran kebencian pun tidak akan ada. Nilai kemanusiaan akan menyatakan,” tegas Bennya.

 Benny menambahkan masyarakat Indonesia sekarang menghadapi tantangan dampak dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

 “Manusia menjadi alat atau seperti robot dan terasing dari realitas yang beragam hingga kebenarannya sendiri yang sebenarnya telah dibajak dan digunakan oleh kepentingan lain seperti perpecahan dan politik identitas mereka tenggelam lebih banyak dalam hoax dan ujaran kebencian,” tuturnya.

 Sila pertama benar Benny harus dibatinkan oleh setiap orang.

 “Ketuhanan yang maha esa adalah setiap kebijakan dan tingkah laku yang dibuat mencerminkan nilai nai ketuhanan, bukan sekedar formalitas hingga lebih mengedepankan identitas agama dan melupakan nilai ketuhanan,” tegasnya.

 Benny berharap GP Ansor harus mampu memberikan jawaban terhadap tantangan tantangan zaman ini seperti dehumanisme dan ujaran kebencian di ruang publik yang mendistraksi perkembangan bangsa indonesia.

 “Medsos diisi dengan hal produktif dan mampu membuat perubahan positif bagi bangsa. Kunci persaudaraan adalah yang bisa menyatukan kita, Eksklusifitas agama juga harus memenuhi karena ini yang mendorong radikalisme dan perpecahan akibat politik identitas, mengembalikan fitrah kebangsaan dan Pancasila,” jelas Benny.

 Benny berharap pembumian dan penanaman nilai Pancasila ini adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.

 Semua pihak agar dapat mendorong mendukung Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan upacara bendera pada tata pendidikan indonesia dengan memasukkannya dalam perubahan UU Sisdiknas.

Romo Benny dalam laporannya menyatakan bahwa GP Ansor dapat menjadi agen persatuan serta mampu membantu membumikan Pancasila sebagai sarana perekat bangsa.

 (BM/BPIP.GO.ID)