RDP Kasus Kesalahan Transfusi Darah di RSUD Anuntaloko Parigi Ditunda

banner 468x60

INMAGZ.id – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan oleh DPRD Parigi Moutong untuk menindaklanjuti kasus kesalahan transfusi darah di RSUD Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah, harus ditunda.

Penundaan ini terjadi karena Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar, sebagai pengambil kebijakan, tidak hadir dalam rapat yang dijadwalkan pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Pantauan media ini, sebelum RDP ditunda, managemen rumah sakit hanya mengirim Wakil Direktur Bidang Keuangan, Asmarafia, bersama jajarannya untuk hadir di DPRD.

Baca juga: Dugaan Kesalahan Transfusi Darah di RSUD Anuntaloko Parigi: Pasien Lansia Terima Golongan Darah yang Salah

RDP yang berlangsung sesaat itu dipimpin Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto, serta Ketua Komisi IV Arifin Dg Palalo. Dalam RDP juga mengundang pihak keluarga pasien yang jadi korban kesalahan transfusi darah.

Namun, pihak keluarga pasien, Muhammad Ikbal, melalui Penasehat Hukumnya, Sumitro, meminta penundaan rapat karena absennya Direktur dan Wadir yang membidangi pelayanan.

Baca juga: Ombudsman Sulawesi Tengah Desak RSUD Anuntaloko Parigi Bertanggung Jawab atas Kesalahan Transfusi Darah

Sumitro bilang, pihak keluarga memerlukan penjelasan langsung dari pimpinan RSUD terkait kesalahan yang berdampak fatal bagi pasien dan keluarga.

“Berdasarkan data yang dimiliki, kesalahan transfusi darah mempengaruhi fungsi ginjal pasien,” ujarnya.

Ia juga menginformasikan bahwa meski pasien telah diizinkan pulang, keluarga masih khawatir kondisi pasien belum benar-benar pulih.

Baca juga: RSUD Anuntaloko Parigi Akui Salah Transfusi Darah ke Pasien Lansia

Menanggapi permintaan tersebut, Ketua DPRD, Sayutin Budianto memutuskan untuk menunda RDP hingga Kamis, 8 Agustus 2024.

Sayutin juga meminta pihak RSUD Anuntaloko Parigi untuk tidak memulangkan pasien sebelum ada penyelesaian kasus ini.

“Jika Direktur tidak ada karena tugas dinas yang berhubungan dengan rumah sakit, kita maklumi. Namun, pada tanggal 8 Agustus, Direktur harus hadir. Sebelum Direktur hadir, pasien tidak boleh dipulangkan,” tegas Sayutin.

Baca juga: Perawat RSUD Anuntaloko Parigi Diberhentikan Sementara Terkait Kesalahan Transfusi Darah

Asmarafia menjelaskan bahwa Direktur RSUD Anuntaloko Parigi sedang menghadiri kegiatan Pekan Ilmiah Nasional di Jakarta, sementara Wadir yang membidangi pelayanan berada di Kota Palu.

Asmarafia juga menyatakan bahwa keputusan mengenai perawatan atau pemulangan pasien berada di tangan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), bukan manajemen rumah sakit. Meski begitu, pihaknya akan berkoordinasi terkait hal ini.

Selain itu, Asmarafia menjelaskan bahwa setiap kasus di rumah sakit akan diselidiki oleh tim investigasi, dan hasilnya akan dilaporkan kepada Direktur.

Oleh karena itu, pihaknya sepakat bahwa Direktur RSUD Anuntaloko Parigi seharusnya hadir dalam RDP mendatang untuk memberikan penjelasan hasil investigasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar