Rahang Tuna Daur Ulang: Kreativitas Kuliner Berdaya Ekonomi Tinggi

banner 468x60

INMAGZ.id Dalam sebuah perkembangan yang menarik, limbah dari industri pengolahan ikan tuna, yang sebelumnya dianggap hanya memberikan dampak negatif bagi lingkungan, kini mengalami transformasi menjadi potensi usaha kuliner yang bernilai ekonomis tinggi.

Kreativitas dalam memanfaatkan sisa hasil industri pengolahan ikan telah membawa perubahan signifikan.

Rahang tuna, yang sebelumnya sering kali diabaikan dan dibuang, kini menjadi bahan baku untuk produk kuliner yang diminati oleh berbagai kalangan.

Dengan proses pengolahan yang cermat, rahang tuna yang dahulu dianggap sebagai limbah kini menjadi hidangan lezat yang diminati.

Kemarin, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Gorontalo, melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Gorontalo, melakukan pemeriksaan terhadap produk rahang tuna yang akan dikirim ke Pagimana, Sulawesi Tengah, melalui kapal KM Moinit.

Petugas karantina Gorontalo memainkan peran yang sangat strategis dalam mengawasi distribusi produk ini, memastikan keamanan dan kualitasnya sepanjang perjalanan.

“Melalui prosedur pemeriksaan dan pengawasan yang ketat, kami memastikan bahwa produk ini memenuhi standar mutu sebelum dilepas ke pasar,” kata Anugrah Prayatma, seorang Teknisi Pengendali Hama Penyakit Ikan.

Inisiatif kreatif dalam memanfaatkan limbah dari industri pengolahan ikan tuna ini memberikan sinyal yang jelas tentang pentingnya kolaborasi antara sektor industri, pengelolaan lingkungan, dan peran pemerintah dalam menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan lingkungan saat ini.

Dengan memanfaatkan limbah industri perikanan secara kreatif dan pengawasan yang ketat dari petugas karantina, dapat membuka jalan menuju masa depan industri kuliner yang berkelanjutan dan meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *